Kontradiksi Jibril Goa Hiro

Konon menurut penulis riwayat Muhammad, sosok yang mendatangi dan mencekik leher nabi Islam itu di goa Hiro adalah Malaikat bernama Jibril. Hal ini kemudian dipercaya dan diamini berjamaah oleh umat Muslim tanpa reserve. Dan adalah sah-sah saja mengimani klaim para penulis hadis dan penulis biografi nabi Islam ini bila memang tidak ada sama sekali bagian-bagian yang mengandung kecurigaan dan kontroversi di dalam narasi periwayatannya.


Bagi kita yang berada di luar lingkaran iman itu adalah penting memeriksa setiap fragmen cerita dan mempertimbangkan kelogisannya sebelum menerima atau menolak ajakan mengimani narasi klaim-klaim Islam. Terutama bagi orang-orang beragama Yahudi dan Kristen yang bahan-bahan agamanya dijadikan Islam alat dan komponen pembentuk ajaran-ajarannya.


Di dalam Injil terdapat kisah bagaimana Maria dikunjungi Malaikat bernama Gabriel. Tujuannya adalah menyampaikan kabar bahwa Tuhan Israel menetapkan Maria sebagai calon ibu yang melahirkan Messiasnya. Ketika Gabriel tiba-tiba ada di hadapan Maria, Gabriel berkata; "Jangan takut!" Hal ini dikatakan Gabriel sesudah Ia mengucapkan salam. Pesan yang disampaikan Gabriel jelas. Pesannya adalah Maria beroleh kasih karunia di hadapan Tuhan Israel yaitu Maria akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki yang harus diberinya nama Yesus. Sesudah menyampaikan kabar dari Tuhan, Gabriel menyusulkan kabar mengenai SEPUPU nya Elisabeth yang juga tengah mengandung bayi laki-laki.


Umat Islam meyakini kalau Jibril Islam sama dengan Gabriel Alkitab. Sayangnya keyakinan Muslim yang demikian itu tidak didukung fakta. Sebab terdapat begitu banyak perbedaan yang tidak dapat dijembatani antara Gabriel dan Jibril. Jikalau Jibril Islam itu memang Gabriel Alkitab, maka logisnya karakter kunjungan keduanya pasti sama.


Jibril datang-datang langsung memiting Muhammad hingga Muhammad merasa pernafasannya seperti sedang tercekik. Tanpa mengucapkan salam dan tanpa menyebutkan satupun pesan Ilahi dari Allah swt. Bahkan tidak sepatah katapun yang diucapkan Jibril yang intinya bahwa sejak saat itu Muhammad resmi diangkat menjadi utusan, baik menjadi nabi maupun menjadi rasul. Hanya ada kalimat "Bacalah dengan menyebut Rabb-mu," yaitu perintah membaca sesuatu yang tak mungkin dapat dibaca karena hal itu terjadi di dalam mimpi. Celakanya, Jibril utusan Allah swt ini menggunakan gelar Ar Rabb yang biasa disapakan orang Quraisy kepada Al Hubal, yaitu tuhan pemilik Kabah. Aneh, Jibril ini diutus oleh Allah swt atau diutus berhala Kabah?


Keanehan lain yang bisa bicarakan di sini adalah fakta yang menunjukkan kalau Muhammad sebenarnya tidak sejak awal meyakini Jibril-lah yang memiting tubuhnya di goa Hiro. Hal ini terinformasikan dari Khadijah sang istri yang segera mencari tahu kepada saudara sepupunya Waraqah bin Naufal yang konon diamini umat muslim sebagai Pendeta Kristen. Tujuannya agar Waraqah diminta bantuannya menentukan siapakah sosok yang mengunjungi Muhammad di goa Hiro. Apa yang dikatakan Waraqah sebagai jawaban? Waraqah mengatakan bahwa dengan mimpi di goa Hiro, Muhammad resmi didaulat sebagai nabi maupun sebagai utusan. Alangkah mudahnya? Mengikuti cara atau trik yang diperbuat Muhammad, siapapun pasti bisa mengaku nabi.


Membaca buku-buku riwayat Muhammad, kita menemukan dua nama yang diklaim pendeta Kristen. Sebagai orang yang agak kritis, saya menaruh sikap skeptis setelah mempertimbangkan ucapan dan pernyataan yang disisipkan periwayat ke dalam mulut pendeta itu. Sebagai contoh, ketika Waraqah mengatakan bahwa Jibril yang mendatangi Muhammad pastilah Jibril yang sama dengan Jibril yang mendatangi Musa. Mungkinkah seorang pendeta Kristen tidak tahu kalau yang mendatangi Musa di Horeb bukanlah Jibril melainkan Tuhan Israel sendiri?


Pernyataan yang mengaitkan Jibril dengan Musa sangat telak memperlihatkan bahwa kisah kedatangan Jibril kepada Muhammad adalah kisah yang mengada-ada alias direkayasa. Kisah ini pastilah ditukangi belakangan oleh orang yang kurang memahami peran Musa dalam agama Yahudi, dan pengaitan ini digunakan untuk meneguhkan klaim kenabian Muhammad. Periwayat bernama Al-Abbas yang adalah paman Muhammad berusaha menunjukkan bahwa kenabian Muhammad juga diakui para pendeta dan berusaha menunjukkan bahwa justru seorang pendeta Kristenlah yang pertama sekali menyebutkan dan memastikan Muhammad itu berstatus nabi.

Komentar

Postingan Populer