Cara Khadijah Menguji Malaikat Jibril

Bagi pembaca non Muslim yang belum mengenal siapa itu Khadijah yang akan dikisahkan disini, ada baiknya saya perkenalkan lebih dulu tokoh kita kali ini.


Khadijah memiliki nama asli Khadijah binti Khuwailid. Ia adalah istri Muhammad yang pertama. Ketika Muhammad menikahinya, Khadijah berusia 40 tahun dan Muhammad sendiri berusia 25 tahun. Ketika Muhammad menikahinya, Khadijah berstatus janda. Ia telah menjanda dua kali. Suami yang pertama bernama Atiq bin Abid bin Abdullah bin Umar bin Makhzum. Menurut para peneliti, kedua suami Khadijah terdahulu ini berprofesi sebagai dukun Arab yang disebut Kuhhan. Di dalam tradisi kepercayaan kuno orang-orang Arab, peran seorang dukun sangat penting. Mereka para dukun itu menjadi perantara dunia nyata manusia dengan dunia ghaib atau dunia roh-roh. Dengan demikian hidup keseharian Khadijah sudah terbiasa dalam dunia perdukunan yang kental dengan aroma tahyul.


Hidup bergaul dalam dunia perdukunan yang beraroma tahyul menyebabkan segala sesuatu yang belum dapat dipahami akal budinya disikapi Khadijah dari sudut keyakinan bertahyul juga. Hal itu terjadi ketika Khadijah membantu Muhammad sang suami barunya menyelidiki roh apa yang mengganggu tidur sang nabi Islam ini di goa Hiro.


Sekarang ada baiknya para pembaca menyimak kutipan kisah bagaimana Khadijah menolong Muhammad memastikan ruh jenis apa yang mengganggu tidur Muhammad di goa Hiro. Kutipan ini saya tuliskan dari kitab Sirah Mabawoyah Ibnu Hisyam, jilid 1, bab 44, halaman 199-200 ;


Ibnu Ishaq berkata bahwa Ismail bin Abu Hakim, mantan budak keluarga Az-Zubair berkata kepadaku bahwa ia diberitahu dari Khadijah Radhiyallahu Anha, "Khadijah berkata kepada Rasulullah SAW , 'Hai saudara misanku, bisakah engkau bercerita tentang sahabatmu(Malaikat Jibril) yang datang keladamu?' Rasululullah SAW menjawab,'Ya, bisa!' Khadijah berkata, 'Jika ia datang lagi kepadamu, maka ceritakan kepadaku!' Tidak lama sesudah itu Jibril datang kepada Rasulullah SAW seperti biasanya. Rasulullah SAW berkata kepada Khadijah,'Hai Khadijah, inilah Jibril[nama yang disipkan belakangan] datang kepadaku.' Khadijah berkata,'Saudara misanku, berdirilah dan duduklah di atas paha kiriku!' Rasulullah SAW berdiri dan duduk di atas paha kiri Khadijah. Khadijah berkata,'Apakah engkau melihatnya?' Rasulullah SAW menjawab,'Ya!' Khadijah berkata,'Rubah posisimu dan duduklah di paha kananku!' Rasulullah SAW mengubah posisinya dengan duduk di atas paha kanan Khadijah. Khadijah berkata,'Apakah engkau masih melihatnya?' Rasulullah SAW menjawab,'Ya!' Khadijah berkata,'Cobalah engkau duduk di atas pangkuanku!' Rasulullah SAW mengubah posisinya dengan duduk di pangkuan Khadijah. Khadijah berkata,'Apakah engkau masih melihatnya?' Rasulullah SAW menjawab,'Ya!' Kemudian Khadijah duduk dengan kepala dan wajah terbuka, serta melepas merudungnya(Hah...pakai kerudung???) sedang Rasulullah duduk di atas pangkuannya. Khadijah berkata,'Apakah engaku masih melihatnya?' Rasulullah menjawab,'Tidak!' Khadijah berkata, 'Saudara misanku, bergembiralah dan bersabarlah. Demi Allah, sungguh ia adalah Malaikat dan bukan Syetan."


Ibnu Ishaq berkata bahwa aku pernah berdiskusi dengan Abdullah bin Hasan tentang hadis di atas. Abdullah bin Hasan berkata,"Aku pernah mendengar ibuku, Fatimah binti Husain menceriterakan hadis tersebut dari Khadijah, namun aku pernah mendengar ibuku berkata,'Khadijah memasukkan Rasulullah SAW ke dalam dir'un(baju rumah wanita) miliknya, kemudian pada saat itulah Jibril pergi dari hadapan Rasulullah SAW. Khadijah berkata kepada Rasulullah SAW,'Sungguh, ia adalah Malaikat dan bukan Syetan.'




Para pembaca yang budiman, bayangan apa yang muncul dalam benak kalian setelah menyimak kisah pembuktian kemalaikatan ruh pengganggu tidur Muhammad itu? Apakah kalian tidak melihat bahwa apa yang dilakukan Khadijah memastikan ruh yang mendatangi Muhammad bukanlah setan melainkan Malaikat adalah pengujian moral? Khadijah mungkin berfikir kalau yang mendatangi Muhammad memang Malaikat maka tentu ia tidak akan bertahan ketika Khadijah menelanjangi dirinya atau ketika kepala dan wajah Muhammad menyentuh daerah pribadinya. Cara seperti ini sama sekali tidak dikenal dalam tradisi Yahudi maupun tradisi Kristen. Mungkin cara Khadijah ini dilakukannya sesuai kebiasaan orang-orang penyembah dunia ghaib di tanah Arab yang sering dilihat Khadijah. Orang-orang Kristen diperintahkan menguji setiap roh-roh yang datang kepada mereka, akan tetapi pengujian roh-roh itu bukan seperti yang dilakukan oleh Khadijah dan Muhammad.


Menilik cara yang dipilih Khadijah bertentangan dengan cara pengujian roh yang dilakukan orang Kristen, kita dapat mengatakan bahwa semua klaim yang sementara ini menyatakan Khadijah kemungkinan beragama Kristen, sungguh tidak didukung data Alkitab.







Komentar

Postingan Populer