Gelar Al Amin Yang Disandang Muhammad

Kalau kita menguping khotbah atau dakwah Islam, tidak jarang kita mendengar para ustadz berbicara perkara akhlak Muhammad. Dikatakan bahwa Muhammad itu manusia paling berakhlak di seantero jagad raya ini. Sejak kecil akhlak Muhammad telah tampak menonjol di antara teman-teman sepermainannya. Ia lemah lembut, tidak pemarah maupun pendendam, tidak mau membalaskan sakit hatinya, ringan tangan alias penolong, penyabar, tidak suka usil, tidak suka menghina orang lain, dan lain-lain. Akhlak yang demikian memenuhi sifat paripurna alias seluruh akhlak terbaik manusia ada pada diri Muhammad. Dengan kata lain Muhammad itu manusia berakhlak paling mulia di antara manusia yang pernah ada di bawah kolong langit ini. Tidak ada satupun manusia yang akhlaknya melebihi kesempurnaan akhlak Muhammad. Dengan kesempurnaan akhlak itu Muhammad menjadi orang yang paling terpercaya di seantero kota Mekkah. Semua penduduk Mekah mengakui dan memuji ketinggian akhlak Muhammad. Ketinggian dan kesempurnaan akhlak Muhammad ini menjadikan Muhammad suri tauladan bagi semesta alam.


Dari namanya pun akhlak Muhammad sudah tercermin. Yaitu Muhammad yang artinya terpuji. Arti nama Muhammad ini dekat dengan kata Ahmad yaitu terpercaya. Itu sebabnya Muhammad diberi gelar Al Amin oleh penduduk kota Mekah. Penduduk Mekah menyerahkan banyak perkara kepada Muhammad untuk dicarikan penyelesaiannya. Termasuk ketika terjadi konflik di antara suku-suku Mekah soal siapa yang paling berhak menempatkan kembali batu hitam Hajar Aswad ke tempatnya semula setelah Kabah direnovasi.


Kemuliaan akhlak Muhammad tentu menjadi kredit point tersendiri bagi dakwah Muhammad di kota Mekah. Islam yang dibawanya menyebar dengan sangat cepat di antara penduduk Mekah karena semua yang dikatakannya soal firman Allah adalah benar dan dapat dipercaya. Itu pula sebabnya Muhammad segera mendapat banyak pengikut dan Islam menjadi agama yang pertumbuhannya luar biasa hingga hari ini. Demikianlah penjelasan para ustadz yang dapat kita simak dalam setiap khotbah yang mengurai sifat dan karakter Muhammad.


Pertanyaannya, apakah Muhammad memang berakhlak paling mulia dan paling sempurna di antara seluruh manusia yang pernah ada di kolong langit ini?  Apakah benar Muhammad paling dipercaya oleh penduduk kotanya? Apakah akhlak Muhammad melebihi Yesus, melebihi Sidarta Gautama atau melebihi tokoh-tokoh pendiri agama yang lainnya? Sementara ini kita katakan, "Wallahuallam, hanya Tuhan dan Muhammad sendiri yang tahu kebenarannya." Untuk memastikan benar atau tidak informasi yang diberikan para ustadz dan pendakwah Islam ini ada baiknya kita periksa semua rincian sepak terjang sang nabi Islam semasa hidupnya.


Sebenarnya dari apa yang dialami Muhammad selama ia berdakwah ke berbagai kalangan masyarakat yang tinggal di sekitar kota Mekah dan Yathrib, kita bisa membayangkan apakah Muhammad memang benar orang yang terpercaya seperti yang selalu dikatakan umat Muslim. Ketimbang mengamini begitu saja pernyataan-pernyataan umat Muslim soal ketinggian akhlak nabinya, adalah lebih baik melihat dan menyimpulkannya sendiri berdasarkan reaksi orang-orang yang menjadi target dakwahnya. Kalau Muhammad memang orang yang terpercaya tentulah setiap kali Muhammad selesai menguraikan pokok-pokok dakwahnya, para pendengar pastilah mayoritas dapat digerakkan menjadi pengikut setianya di dalam agama baru yang didakwahkannya itu. Tentu tak perlu waktu sampai tahunan mengajak penduduk Mekkah masuk Islam bila memang semua yang dikatakan Muhammad senafas dengan karakter terpercaya yang dimilikinya.




Kenyataannya, dakwah Muhammad mendapat penolakan di sana-sini. Nyaris seluruh penduduk kotanya tidak percaya kepada janji-janji dan perkataan yang diucapkan Muhammad. Orang Mekah nyaris tidak percaya ketika Muhammad mengatakan ia saat ini berbicara kepada mereka dalam kapasitas sebagai wakil atau utusan Allah. Mereka menguji pernyataan Muhammad soal perutusan yang diembannya dari Allah. Muhammad tak dapat memenuhinya. Artinya, Muhammad tak dapat membuktikan kalau ia memang memiliki kuasa sebagai wakil atau utusan Allah.


Bandingkan dengan Yesus junjungan umat Kristen. Dua minggu setelah peristiwa mukjizat air menjadi anggur pada perjamuan kawin di kota Kana, Yesus diikuti ribuan penggemar yang selalu menunggunya mengkhotbahkan perkara-perkara rohani dan moral. Menurut beberapa teolog yang mencoba menggunakan ilmu statistik menghitung berapa banyak orang-orang yang selalu mengikutinya dalam dua minggu pertama debutnya, ditaksir antara duapuluh ribu hingga tigapuluh ribuan orang. Berbeda jauh dengan Muhammad. Meskipun sudah 13 tahun mendakwahkan Islam yang dikatakan agama kreasi Allah, Muhammad hanya sanggup menjaring sekitar 160 an orang pengikut.


Dalam kurun waktu yang panjang hanya 160 an orang yang percaya kepada Muhammad. Pertanyaannya, apakah penduduk Mekah hanya ada kira-kira 200 an orang sehingga umat Muslim tetap meyakini bahwa perkataan dan dakwah Muhammad dapat dipercaya? Kalau ya maka angka 160 an tentu mencerminkan jumlah mayoritas penduduk Mekah yang memang mempercayai kata-kata nabi Islam ini. Mengenai hal ini, lagi-lagi yang dapat kita jawab hanyalah wallahuallam.


Dalam kehidupan sehari-hari kita juga bisa melihat mana orang, masyarakat ataupun lembaga yang terpercaya atau dapat dipercaya dan mana yang sebaliknya. Negara dengan tingkat kepercayaan yang tinggi tentu mampu menjaring penanam modal maupun menjaring wisatawan yang lebih banyak dibanding yang tingkat kepercayaannya rendah. Produk yang tingkat kepercayaan terhadap kualitas materialnya tinggi akan cenderung lebih banyak terjual di pasaran. Bank-bank dengan pengelolaan keuangan yang terpercaya cenderung memiliki jumlah cabang dan jumlah asset yang besar. Dan seterusnya dan seterusnya. Dengan kata lain orang atau lembaga yang tergolong terpercaya dipastikan akan menghasilkan capaian-capaian yang jauh melebihi orang yang kurang terpercaya. Capaian Yesus jelas jauh di atas capaian Muhammad. Berdasarkan penjelasan di atas maka, tingkat kepercayaan dari masyarakatnya kepada Muhammad jauh lebih rendah dibanding yang diperoleh Yesus dari masyarakatnya.


Komentar

Postingan Populer