Islam Itu Metamorfosa Agama Sabian

Islam metamorfosa Sabian? Ya! Islam memang metamorfosa agama Sabian! Apakah saya sekenanya mengatakan ini? Bukan! Saya mengatakan ini berdasarkan apa yang saya baca dari beberapa kitab sumber Islam yang terpercaya.


Kaget? Tentu! Tapi, percayalah, bukan anda saja yang kaget. Saya juga kaget seperti anda. Mula-mula saya tidak percaya sama sekali dengan apa yang saya lihat tertera di kitab yang saya buka itu. Tapi karena informasi yang itu selalu mucul ke mata saya setiap kali saya mengulang membaca, akhirnya saya mencoba menelaahnya juga. Dan di sini akan saya ceritakan gambaran yang ada terbentuk di dalam fikiran saya setelah merangkai potongan-potongan informasi yang tercerna di otak saya.


Awalnya, mungkin sama dengan kaum awam Muslim lainnya, saya tidak terlalu usil membedah informasi tentang Sabian yang ada di Al Quran. Cukup lama saya baru menyadari kalau informasi tentang Sabian yang terdapat di Al Quran dapat menjadi pembuka kotak pandora berkenaan dengan asal-usul agama Islam.


QS 2 : 62


Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja di antara mereka yang beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.


QS 5 : 69


Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, Shabiin dan Nasrani, siapa saja( di antara mereka) yang beramal saleh, maka tidak ada kekhawatiran kepada mereka dan tidak(pula) mereka bersedih hati.


QS 22 : 17


Sesungguhnya orang-orang beriman, orang-orang Yahudi, orang-orang Shabiin, orang-orang Nasrani, orang-orang Majusi dan orang-orang musyrik, Allah akan memberi keputusan di antara mereka pada hari kiamat. Sesungguhnya Allah menyaksikan segala sesuatu.


Kawan-kawan, dari ketiga ayat tentang Sabian ini, ketiga-tiganya menyebutkan orang Shabiin alias orang Sabian sebagai orang yang sejajar dengan kaum mukmin dan kaum ahlul kitab. Yaitu sama-sama memperoleh pahala dari tuhan mereka. Ini penting dicatat sebab ketiga ayat ini menunjukkan sikap positip Muhammad terhadap orang Shabiin. Adalah mengherankan mengapa Muhammad memiliki sikap positip kepada orang Shabiin padahal golongan ini bukanlah bagian dari agama Samawi yang bersumber dari tradisi Abrahamaik. Tambah mengherankan lagi ketika dalam ekspansinya ke wilayah Harrain, Islam tidak menyerang dan menundukkan orang-orang Nabatea yang mengaku kaum Sabian.


Keheranan ini sedikit terjawab ketika beberapa hadis yang tergolong Sahih mencatat pernyataan sahabat Muhammad sendiri yang mengaitkan Sabian dengan sang nabi. Ibnu Jurayi mengatakan kalau muhammad adalah penganut Sabian. Selain itu rerata sahabat Muhammad tercatat oleh Ibnu Kathir, Al-Wakidi dan Al-Halabiyah sebagai orang Sabian. Dalam biografi yang ditulis Ibn Kathir Jilid 2, halaman 24, sepenggal catatan tersisa yang demikian terang menyatakan bahwa Umar Khatthatb yang terbilang sahabat terkarib Muhammad disebut memeluk Sabian. Catatan ini bersumber dari pertengkaran antara Umar sendiri dengan orang-orang Quraisy yang menganggap dirinya ahnaf alias murtad dari agama yang pernah 'sejenak' dipeluk Muhammad.


Muhammad tidak pernah mengaku beragama Yahudi maupun beragama Kristen. Dan tidak ada satu pun catatan islami yang mengindikasikan Muhammad pernah menjadi pemeluk agama Kristen meskipun ia dekat dengan Waraqah bin Naufal yang diklaim oleh Islam sebagai rahib Kristen. Satu hal yang perlu dicatat, di Timur Tengah, saat itu, hanya Yahudi dan Kristen yang tergolong bukan agama pagan atau bukan agama penyembah berhala. Itu artinya Muhammad adalah seorang beragama pagan atau penyembah berhala.


Islam dan muslim suka mengulang-ulang klaim yang menyatakan bahwa sebelum menjadi nabi, Muhammad awalnya keluar dari agama Quraisy menjadi pengikut agama yang mengesakan tuhan yang disebut agama Hanif atau agama Ibrahim. Klaim islam ini tidak memiliki dasar sama sekali. Tidak ada bukti historisnya keberadaan agama yang disebut agama Hanif atau agama Ibrahim. Tidak seperti kaum Mandean yang mengaku pengikut Yohannes pembabtis. Kaum Mandean dalam jumlah yang sangat kecil bahkan ada hingga saat ini. Adanya kaum Hanifiah sebagaimana yang dinyatakan oleh klaim islam hanyalah kelompok orang-orang yang merupakan diaspora penduduk Yamamah.


Orang Yamamah yang berdiaspora di Mekah tadinya sempat berasimilasi alias melebur ke dalam budaya dan agama orang Quraisy yang menjadi penduduk kota Mekah. Tetapi karena jalur perdagangan sudah terbentuk antara Yamamah dan Mekah, di antara keturunan orang Yamamah yang ada di Mekah kemudian menyadari asal-usulnya dan menyadari budaya leluhurnya. Mereka ini lalu kembali ke akar budaya dan agamanya yang semula. Orang-orang yang mencoba kembali ke akar budaya kakek moyangnya ini lalu keluar dari agama Arab dan mereka dijuluki kaum murtad alias ahnaf alias Hanif. Salah satunya adalah Muhammad, yaitu keturunan orang Yamamah yang kelak menjadi nabi agama Islam.


Karena kembali ke akar budaya dan iman nenek moyangnya, jangan heran kalau Muhammad menyeru nama Al-Rahman sebagai nama pribadi tuhan agama 'baru'-nya. Karena memang Al-Rahman adalah tuhan agama kakek moyang Muhammad. Ia juga mengajarkan ritual-ritual yang biasa dilaksanakan pengikut Sabian sejak kakek moyangnya. Di antaranya sholat 5 kali sehari, puasa 30 hari di siang hari, melakukan haji dan tawaf mengelilingi Kabah sembari meneriakkan Talbiah mengarah kepada patung-patung para dewa mereka yang diletakkan mengelilingi Kabah.


Menyeru terhadap tuhan Yamamah dan mengerjakan ritual-ritual agama Sabian, adalah indikasi kuat yang menyatakan Islam sama dan sebangun dengan agama kuno Sabian. Artinya, Islam sesungguhnya tidak lain dari agama Sabian yang mengenakan 'jubah' agama non berhala. Hal ini berlaku meskipun dengan keras kaum muslim sendiri selalu membualkan islam sama dengan agama Samawi alias agama langit atau agama wahyu seperti Yahudi dan Kristen. Bualan muslim ini tidak sinkron dengan kenyataan. Tidak ada ritual ibadah islam yang berasal dari Yahudi dan Kristen. Oleh karenanya tidak ada alasan bagi umat islam mengklaim agamanya sejajar dengan kedua agama itu. Islam secara naturnya adalah iman orang Yamamah yang bermetamorfosa menjadi seolah-olah sama dengan agama monoteis lain. Dengan perkataan lain, islam adalah agama Sabian yang berganti nama atau berganti KTP.














Komentar

  1. Hahahahahahaahaahhahahahahhaha hahahahahahaahaahhahahahahahhahahahahahahahahahabahababababhahahaahhahahahahahhahahahahahabhahahahahhabahahahababbabababababababbahahahahahahabaabbababhahahhahahahahahahahHHahahHahahahhahahahahh....

    BalasHapus
  2. Balasan
    1. Sesatnya dimn bro, muslim biasa cm bilang sesat2 agama lain sesat tp gak bs membuktikan, artikel ini merujuk ke sejarah bukan karangan spt al koranmu

      Hapus
  3. Ini baru cerdas sm yg dibicarakaCP
    https://m.youtube.com/watch?v=FDPlPsoOpMU

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer