Kecuali Muhammad, Pentolan Kaum Hanif Menemukan Jalan Lurus

Surat Al-Fateeha ;


Bismilahir Rahman ir Rahim, alhamdu lilahi rabbil alamin ir-Rahman ir-rahim, maliki yaumid-din, iyyaka na'buduwa iyaka nasta'in, IHDINA SIRATAL MUSTAKIM, siratallazina an'amta alaihim, gairil magdubi alaihim wa lad dallin.


terjemahannya ;


Dalam nama Al-Rahman yang pengasih, terpujilah yang kusembah pemilik alam semesta Al-Rahman yang pengasih. Yang berkuasa di hari pembalasan. Hanya engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada engkaulah kami meminta pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, jalan yang engkau beri nikmat kepada mereka, bukan mereka yang dimurkai dan bukan mereka yang sesat.


Dari segi bentuk dan isinya, surat pertama Al-Quran ini adalah doa. Bukan firman tuhan Islam sebagaimana yang dipahami umat muslim sendiri. Masalah doa siapa, kita tidak tau pasti. Bisa jadi surat Al-Fateha ini doa pribadi Muhammad sendiri atau bisa pula doa para pentolan maupun pengikut kelompok Hanif yang dipakai Muhammad melengkapi kitab buatannya.


Saya sepakat dengan umat muslim yang mengkaitkan sebutan jalan lurus dengan agama. Namun terlalu dini menyebutkan agama yang dimaksud dengan jalan lurus itu adalah Islam. Mengapa saya katakan begitu? Jawabnya, pertama, karena sebutan Siratal Mustakim atau jalan lurus itu sesungguhnya adalah hasil alih bahasa kata Orthodox dalam bahasa Gerika ke dalam bahasa Arab. Kata Orthodox sendiri dipertentangkan dengan kata Heterodox atau jalan sesat. Kedua, pertentangan antara yang Orthodox dengan yang Hetrodox, ketika itu, berkumandang di lingkungan agama Kristen. Antara pengajaran yang mentradisi sejak awal di lingkungan para rasul, dengan pengajaran belakangan yang timbul sebagai buah penafsiran terhadap Alkitab yang justru bertentangan dengan tradisi yang ada di zaman para rasul.


Menurut catatan uskup Yerusalem bernama Eusebius yang hidup di abad ke-5, jazirah selatan Arabia, termasuk Mekah dan Madinah, dihuni banyak sekte Kristen bergolongan Heterodox alias sekte sesat. Selain itu di sana terdapat pula agama-agama yang bukan Kristen sama sekali, akan tetapi agama-agama ini memanfaatkan nama-nama tokoh agama Yahudi maupun nama-nama tokoh agama Kristen untuk mengembangkan aspek kerohaniannya. Sebagai contoh, Kaum Mandean yang tidak mengklaim dirinya Kristen tetapi mengklaim dirinya sebagai pengikut Yohannes Pembabtis. Demikian pula kaum Sabean yang di Harrain. Kaum Sabean Harrain ini mirip kaum Samaritan yang tidak mengklaim dirinya beragama Yahudi meskipun menggunakan kelima kitab Musa dalam beribadah. Kaum Sabean Harrain juga banyak menggunakan jargon-jargon Kristen meskipun tidak mau mengatakan dirinya Kristen.


Kedua, pada awalnya agama Kristen dinamai penganutnya sebagai Jalan Tuhan. Barulah kemudian di kota Antiokia orang -orang Yahudi yang menolak Yesus untuk pertama kalinya menyebut murid Yesus sebagai Kristiyane alias pengikut Kristus. Sangat meyakinkan bahwa yang dimaksud dengan Siratal Mustakim atau jalan lurus dalam surat fateeha di atas adalah Jalan Tuhan yang sama dengan kekristenan yang paling awal atau disebut pula Kristen mula-mula. Buktinya hampir semua tokoh yang awalnya dianggap sebagai pendiri atau dedengkot dari kaum Hanif justru berpindah menjadi pemeluk Kristen.


Tentu kita juga mempertanyakan hubungan antara penggalan fateeha tentang jalan lurus dengan kepindahan dedengkot kaum Hanif menjadi Kristen. Menilik kalimatnya; 'tunjukilah kami jalan lurus, jalan yang engkau beri nikmat kepada mereka, bukan mereka yang dimurkai dan bukan mereka yang sesat,' kita bisa menangkap keinginan menemukan satu bentuk keyakinan atau agama yang mula-mula dari orang-orang yang memulai pembacaan doa fateeha ini. Orang-orang ini tampaknya menyadari banyaknya pilihan keyakinan yang kemungkinan hanya satu yang benar-benar asli atau LURUS. Di dalam pengertian ini kita tidak mungkin sepakat dengan klaim muslim yang mengatakan bahwa siratal mustakim atau jalan lurus itu sama dengan Islam. Sebab kalau golongan Al-Hanif memang merupakan bentuk awal Islam, lalu mengapa para pendiri awal Islam ini masih meminta jalan lurus dan mengapa yang meminta jalan lurus itu justru berpindah menjadi Kristen? Tentulah doa meminta jalan lurus alias meminta agama yang bukan aliran sesat disuarakan orang yang saat berdoanya belum merasa dirinya berada di jalan lurus itu.


Di antara mereka para pilar kelompok Al-Hanif yang akhirnya berlabuh ke agama Kristen terdapat nama-nama seperti ;


- Waraqh bin Naufal yang merupakan paman Siti Khadijah, istri pertama Muhammad.
-Ubaidillah bin Jahsy.
-Utsman bin Al-Huwairits.
-Zaid bin Amr. Meskipun tidak seterang tiga orang di atas, dengan menyebut akan menyembah wajah 'yang paling disukai' Tuhan, kita bisa menduga ia pada akhirnya memeluk Kristen.





Komentar

Postingan Populer