Islam Penyempurna Agama Sebelumnya(?)

Kita sering mendengar ucapan muslim yang bernada angkuh mengatakan ke telinga kita bahwa kedatangan Islam dimaksudkan untuk menyempurnakan agama-agama sebelumnya. Maksud muslim yang sesungguhnya di situ adalah agama padang pasir itu adalah agama sempurna dan sebaliknya agama samawi seperti Yahudi dan Kristen bukanlah agama sempurna. Karena itu mereka menginginkan umat agama samawi meninggalkan agamanya untuk kemudian beralih memeluk agama Arab itu.


Muslim meyakini bahwa agama-agama sebelum Islam semuanya diturunkan Allah swt untuk diimani manusia. Kalau ini benar, betapa sibuknya Allah swt yang berulang-ulang membuat agama baru untuk mengganti agama sebelumnya yang menurut klaim muslim sudah diselewengkan umat yang mengimaninya dari generasi yang lebih baru. Betapa lemahnya tuhan seperti Allah swt yang tidak mampu mengontrol umat generasi baru yang menyelewengkan agama yang diturunkannya? Kelemahan itu semakin bertambah nyata tatkala Allah swt sendiri tidak sanggup lagi mereperasi secara internal agama buatannya yang telah diselewengkan itu.


Aneh bin ajaib, kalau kita cermati dengan kaca mata kritis, ternyata agama Arab yang digadang-gadang penyempurna agama sebelumnya, tak lebih baik dari agama yang katanya hendak disempurnakan Islam. Malahan agama penyempurna ini terlihat acakadut berantakan dan klaim-klaimnya amat sangat konyol, jauh dari nilai historis dan nilai rohaniah.




Untuk melebih-lebihkan Islam, muslim dan pendebat muslim berpura-pura menggunakan ilmu logika untuk menihilkan agama sebelumnya. Kata mereka, sesuatu yang lebih baru pasti lebih baik dan lebih benar dari yang datang atau yang ada sebelumnya. Sepintas lalu memang pernyataan muslim ini kelihatan benar. Tapi tunggu dulu, yang baru lebih baik dan pasti lebih benar adalah ilmu pengetahuan dan teknologi zaman sekarang. Kalau berkaitan dengan pemikiran zaman dulu belum tentu. Kalau Islam kita pandang sebagai budaya, maka pemikiran yang dihasilkan Islam belum tentu lebih baik dan lebih benar dari pemikiran dan budaya Yahudi dan Kristen. Bahkan jangankan dengan Yahudi dan Kristen, dengan pemikiran dan budaya Gerika saja, Islam masih kedodoran. Harus disadari dan diingat, peradaban modern tidak disandarkan kepada pemikiran Islam yang hakekatnya sudah lapuk. Peradaban modern malah berkembang bermodalkan pemikiran dan budaya Yudeo-Kristiani. Dan harap dicatat bahwa orang-orang Yahudi dan Kristen sejak masa Renaisans memberikan sumbangan yang tiada terkira bagi pencapaian umat manusia. Sedangkan pencapaian yang dihasilkan Islam yang mencerahkan peradaban modern, apa? Tidak ada!


Yang mana sih ajaran dan pemikiran Islam yang lebih baik dan lebih benar dari ajaran dan pemikiran yang ada dalam agama Yahudi dan Kristen? Asumsi saya, tidak ada. Dan asumsi saya ini berani diuji. Kalau demikian, lalu bagaimana Islam dan umat Islam lancang mengklaim Islam menyempurnakan agama sebelumnya? Logikanya, sang penyempurna haruslah membawa sesuatu yang baru yang lebih baik dari pada yang disempurnakan.


Ketika Islam diklaim menyempurnakan ajaran Yahudi maupun Kristen, misalnya, maka seharusnya agama hasil penyempurnaan itu tidak perlu menggunakan nama baru. Cukup membawa kitab baru yang berisi ajaran baru yang kitab itu dijilid menjadi satu kitab secara keseluruhan bersama dengan Alkitab Yahudi maupun Alkitab Kristen.


Kenyataannya Islam maupun muslim tidak bernyali menyatukan kitab penyempurna dengan kitab yang menjadi objek penyempurnaan itu ke dalam satu jilid besar karena disadari bahwa kitab milik Islam sungguh tidak selaras dengan kitab Yahudi dan Kristen. Bahkan ajaran yang terdapat di dalam kitab Islam sesungguhnya merupakan antitesa ajaran Alkitab Yahudi dan Kristen.


Kalau Islam mengklaim penyempurna ajaran Kristen, mana ajaran Islam yang lebih baik dari ajaran kasih? Apakah orang muslim memiliki belas kasih yang lebih hebat dari orang Kristen? Apakah kaum muslim masih mau mengasihi non muslim yang mengkritik nabi, tuhan dan agamanya? Apakah Islam mampu mendorong kaum muslim untuk memaafkan dan mengasihi orang Yahudi seandainya orang Yahudi itu pernah berbuat salah kepada mereka dan kepada nabinya? Ternyata realitanya berkebalikan. Ajaran-ajaran Islam ternyata sarat dengan bermacam-macam fitnah dan penghinaan kepada kaum Yahudi dan Kristen.

Komentar

Postingan Populer