Gaya Muhammad Mendakwahi Mathlabi

Teman-teman muslim yang kerap terlibat diskusi dengan saya, sering kali menghubungkan kebenaran agamanya dengan lamanya Islam bertahan menurut waktu. Menghubungkan kebenaran agamanya dengan besarnya jumlah penganut. Dan lain-lain. Logika teman Muslim, bila Islam bukan agama kebenaran pastilah Islam tidak akan bertahan hingga detik ini. Kalau Islam bukan agama kebenaran mana mungkin jumlah penganutnya selalu bertambah dan saat ini menempati urutan kedua sebagai agama besar dunia. Ketika membuat klaim model seperti itu, Muslim lupa bahwa logika yang dibuatnya malah menempatkan agama lain lebih benar dari Islam. Padahal Islam mengklaim hanya agama ini agama satu-satunya yang benar dan direstui tuhan. Hindu, Budha, Yahudi, adalah agama yang usianya jauh lebih tua dari Islam. Berdasarkan logika peliharaan teman Muslim, pastilah Hindu, Buddha, Yahudi, dan Kristen haruslah lebih benar ketimbang Islam karena lebih lama bertahan dibanding Islam. Jumlah penganut Kristen jauh lebih banyak dibanding Islam. Bahkan jumlah Muslim yang menjadi Kristen jauh lebih banyak dari jumlah Kristen yang Muallaf. Berdasarkan logika peliharaan Muslim yang sama maka otomatis Kristen lebih benar dari Islam. Akan tetapi kalau logika yang sama kita gunakan untuk menunjukkan bahwa Kristen agama yang jauh lebih benar dari Islam, muslim langsung histeris kesurupan. Mereka amat keberatan logika berfikir muslim diterapkan kepada agama lain bila dampaknya sangat menguntungkan agama itu dan pada saat yang sama akan merugikan islam. Di dalam ilmu logika hal ini disebut Standard Ganda. Ini adalah Fallacy of Thought.


Masalahnya, mengapa hampir semua pendebat muslim yang membela agamanya punya gaya berfikir dan berasumsi yang seperti ini? Mengapa hal yang sama tidak terjadi di kalangan orang Kristen? Mau tahu jawabannya? Inilah jawabannya : Pertama dan yang terutama, karena sesungguhnya islam tidak punya sarana yang memadai untuk membela dirinya. Secara tidak sadar, hal ini diakui muslim dengan mencoba cara lain yaitu dengan mengakali cakrawala berfikir orang lain.


Kedua, ternyata tipikal logika yang dimiliki muslim saat ini pernah dilakukan nabi mereka sendiri semasa sebelum dirinya Hijrah ke Yathrib alias Madina. Muhammad menggunakan kekuatan fisik untuk membuktikan seolah-olah islam itu adalah kebenaran. Muhammad mengatakan kepada orang Mekah bahwa kalau dirinya menang adu otot atas orang Mekah maka islam yang dibawanya(lebih tepat, dikarangnya) adalah kebenaran dan sebaliknya, agama Pagan Mekah pasti bukan kebenaran. Lucu dan aneh, seorang yang mengaku nabi malah menggunakan hal lahiriah alih-alih yang rohaniah sebagai bukti islam itu kebenaran.


Narasi tentang bagaimana Muhammad mempermainkan logika masyarakat Mekah untuk mendapatkan pengakuan bahwa islam adalah kebenaran, dapat kita baca di semua kitab riwayat hidup nabi islam itu. Saya akan mengutipnya dari kitab riwayat Muhammad yang ditulis Ibnu Hisyam di halaman 349. Berikut kisahnya:


Ibnu Ishaq berkata bahwa Abu Ishaq bin Yassar berkata kepadaku bahwa Rukanah bin Abdun bin Yazid bin Hasyim bin Al-Mathlabi bin Abdu Manaf adalah orang Quraisy yang paling kuat. Pada suatu hari, ia bertemu Rasulullah saw di salah satu syib Makah. Rasulullah saw berkata kepadanya, "Hai Rukanah, kenapa engkau tidak bertakwa kepada Allah dan tidak menerima ajakanku kepadamu?" Rukanah berkata, "Jika aku mengetahui apa yang engkau katakan adalah benar, maka aku mengikutimu." Rasulullah saw berkata, "Bagaimana pendapatmu jika aku berhasil mengalahkanmu, apakah dengan begitu engaku mengetahui bahwa apa yang aku katakan adalah benar?" Rukanah berkata, "Ya!" Rasulullah berkata, "Bersirilah hingga aku GULAT denganmu."


Rukanah mendekat kepada Rasulullah saw kemudian ia gulat melawan beliau. Ketika Rasulullah menyerangnya, beliau berhasil merobohkannya tidak berkutik. Rukanah berkata, "Coba ulangi lagi wahai Muhammad!" Rasulullah saw pun mengulangi dan berhasil menjatuhkan Rukanah. Rukanah berkata, "Hai Muhammad, demi Allah, ini sesuatu yang amat luar biasa. Engkau mampu mengalahkanku." Rasulullah saw berkata, "Jika ngkau mau, ada lagi yang lebih luar biasa dari peristiwa tadi, jika engkau bertakwa kepada Allah dan mengikuti agamaku." Rukanah berkata, "Apa itu?" Rasulullah saw berkata, "Aku doakan pohon yang engkau lihat ini, kemudian ia datang kepadaku." Rukanah berkata, "Silahkan doakan pohon tersebut." Rasulullah saw pun medoakan, kemudian pohon tersebut datang hingga berdiri tepat di depan Rasulullah saw, dan beliau berkata kepadanya, "Kembalilah engkau ke tempatmu semula." Pohon tersebut pun kembali ke tempatnya semula. Setelah itu, Rukanah menemui kaumnya dan berkata kepada mereka, "Hai bani Abdu Manaf, silahkan adu semua penyihir di dunia dengan sahabat kalian(Rasulullah saw), niscaya dia mampu mengalahkan mereka semua. Demi Allah, aku belum pernah melihat penyihir sehebat dia." Kemudian Rukanah menceritakan apa yang ia lihat dan apa yang telah diperbuat rasulullah saw.


Dari cerita di atas, terlihat jelas, Muhammad menyesatkan nalar Rukanah dengan mengajak Rukanah ikut meyakini bawa kebenaran agama yang dibawa Muhammad dapat dibuktikan melalui kekuatan fisik. Secara sederhana, ilusi yang ditanamkan Muhammad ke dalam nalar Rukanah ialah Muhammad menang adu otot alias berkelahi karena kebenaran Islam.


Logika seperti ini jelas sekali kesesatannya. Dan sampai detik ini dan entah sampai kapan, percayalah, otak muslim tetap memeliharanya.





Komentar

Postingan Populer